Sistem Komunikasi Satelit di Indonesia

Sistem Komunikasi Satelit
Sistem Komunikasi Satelit

Sistem komunikasi satelit di Indonesia telah digunakan sejak September 1969 untuk menghubungkan lebih dari 17.000 pulau di Indonesia. Pada tahun 1969, satelit pertama Indonesia adalah Palapa A. Satelit ini diluncurkan sebagai Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) yang memberikan layanan telekomunikasi dan juga relay stasiun televisi TVRI. Indonesia juga meluncurkan beberapa seri satelit, seperti satelit Palapa seri B, seri C, satelit Cakrawala, Garuda, dan lainnya.

Indonesia sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan sistem komunikasi yang strategis dan dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia dengan efektif. Pada 1976, Indonesia menjadi negara kedua di dunia yang memanfaatkan satelit dengan nama SKSD Palapa. Hal ini memungkinkan setiap provinsi di tanah air berkomunikasi. Penyampaian informasi dari pusat ke daerah maupun sebaliknya dapat terbangun dengan adanya SKSD Palapa tersebut.

Pemanfaatan satelit tidak terlepas dari terbatasnya slot orbit yang digunakan untuk penempatan satelit. Orbit geostasioner untuk kebutuhan satelit telekomunikasi di dunia jumlahnya sangat terbatas dan diatur oleh lembaga dunia yaitu ITU atau International Telecommunication Union. Dengan luas Indonesia yang membentang dari 94 derajat bujur timur hingga 140 derajat bujur timur, memiliki potensi untuk menempatkan satelit komunikasi pada orbit geostasioner cukup banyak. Namun, jika Indonesia tidak memanfaatkan slot orbit tersebut, maka ITU dapat memberikan slot tersebut pada negara lain.

Saat ini, Indonesia memiliki beberapa satelit geostasioner (GSO) dan satelit non-geostasioner (NGSO), diantaranya:

  • Satelit GSO
    • Satelit Telkom-1
    • Satelit Indostar-2
    • Satelit Palapa-D
    • Satelit Telkom-2
    • Satelit Palapa-C2
    • Satelit BRISat
  • Satelit NGSO
    • Satelit LAPANSAT
    • Satelit LAPAN-TUBSAT
    • LAPAN-A3

Yuk kenalan lebih jauh dengan program studi S1 Teknik Telekomunikasi dan kunjungi laman website official ITTelkom Jakarta ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *