Standar 5G oleh International Mobile Telecommunication 2020
2020 adalah target resmi untuk peluncuran global teknologi generasi kelima (5G). Padahal sejak tahun 2019 sudah banyak kota yang mengumumkan sudah menggunakan jaringan 5G.
Ada dua badan standar yang berperan penting dalam pengembangan 5G, yaitu International Telecommunication Union (ITU) dan 3rd Generation Partnership Project (3GPP). ITU adalah lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). ITU menentukan persyaratan mana yang harus dipenuhi oleh teknologi yang disebut 5G. Pada saat yang sama, 3GPP, sebuah konsorsium dari beberapa perusahaan telekomunikasi besar seperti Ericsson, Huawei, NTT DoCoMo, Nokia dan lainnya. Mereka membahas dan memutuskan teknologi mana yang akan digunakan dan membuat standar 5G untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh ITU.
Persyaratan dan kriteria 5G yang disusun oleh ITU terangkum dalam International Mobile Telecommunications 2020 (IMT-2020). Di mana tahun 2020 mencerminkan harapan untuk menghadirkan teknologi yang memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan ke pasar.
Jadi, sementara generasi keempat (4G) memenuhi spesifikasi IMT-Advanced 10 tahun lalu, teknologi yang sesuai disebut Long Term Evolution Advanced (LTE-Advanced). Perlu dicatat bahwa Long Term Evolution (LTE) masih disebut 3.9G tanpa akhiran Advanced, karena tidak memenuhi kriteria kecepatan puncak 1Gbps dari IMT-Advanced. LTE-Advanced dapat memenuhinya jika mampu memenuhi 5 blok agregasi bandwidth dari 20MHz hingga 100MHz untuk mencapai kecepatan yang memenuhi kriteria.
Keunikan lain teknologi pada 5G ini pun dibagi menjadi tiga macam grup aplikasi yang terkenal dengan Piramida atau Segitiga 5G, disebut network slicing seperti pada Gambar diatas yang bersumber dari ITU 2015.
Pembagian tiga besar penggunaan teknologi 5G
1) ehanced Mobile BroadBand (eMBB). Aplikasi yang membutuhkan bandwidth tinggi hingga 1 Gbps dan kecepatan tinggi dengan kecepatan maksimal 20 Gbps akan merugikan pengguna dengan kemampuan video 4K ultra-high definition (UHD), tiga dimensi (3D), dan 360 derajat.
2) ultra Reliable and Low Latency Communications (uRLLC). Ini sangat penting untuk aplikasi yang sangat kritis, sehingga diharapkan latensi atau penundaan sistem kurang dari 1 milidetik. Contoh aplikasi dalam kategori ini adalah kendaraan otonom, robot bedah medis, dan robot pertambangan yang dikendalikan dari jarak jauh. Bisa dibayangkan kecelakaan bisa terjadi jika informasinya terlambat.
3) machine-to-Machine Type Communications (mMTC). Contoh aplikasi di area ini adalah Internet of Things (IoT), Industrial IoT (IIoT), rumah pintar, kota pintar, perangkat seluler dengan berbagai sensor pita sempit dan konektivitas masif.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang standar 5G, Yuk kenalan lebih jauh dengan program studi S1 Teknik Telekomunikasi dan kunjungi laman website official ITTelkom Jakarta ya!
Ditulis oleh Dzul Rahman