Perkembangan Telekomunikasi Di Indonesia

Telekomunikasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengirim atau menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat lain. Awalnya, orang hanya bisa berkomunikasi dengan orang yang tinggal di sekitarnya, seperti dengan bertegur sapa atau menggunakan surat tradisional. Pada zaman dahulu, alat komunikasi seperti kentungan bambu digunakan untuk mengirimkan informasi secara massal dan hanya memiliki arah satu arah.

Di Indonesia, telekomunikasi telah dikuasai oleh asing sejak zaman kolonial, tepatnya saat Telkom baru berdiri. Pada tahun 1856, jaringan telekomunikasi pertama di Indonesia dibangun untuk menghubungkan Jakarta dengan Bogor oleh Post Telegraf Telefoon, yang sekarang dikenal sebagai PT Telkom Indonesia. Indosat juga didirikan pada tahun 1967 dengan pemodal asing. Baru pada tahun 1980 pemerintah Indonesia mengambil alih seluruh saham Indosat, sehingga menjadi BUMN.

Indoneisa

Namun, pada tahun 1993, asing kembali terlibat dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Ketika Telkom dan Indosat ditunjuk sebagai dua penyelenggara telekomunikasi lokal yang melakukan praktik monopoli. Karena keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah dan operator telekomunikasi, maka pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Khususnya jaringan tetap (fixed wireless) lokal, dilakukan melalui kerja sama antara Telkom atau Indosat dengan perusahaan lain dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi dasar.

Di Indonesia, telekomunikasi dimulai dengan hadirnya NMT (Nordic Mobile Phone) yang menggunakan sistem analog pada awalnya. Namun, setahun kemudian, teknologi bergeser ke NMT Modifikasi dengan sistem AMPS (Advance Mobile Phone System). Pada tahun 1993, industri GSM mulai berkembang di Indonesia dengan proyek percontohan seluler digital PT Telkom.

Telekomunikasi di indonesia mulai tahun 2000

Selama dekade berikutnya, semakin banyak operator GSM yang beroperasi di Indonesia. Ada PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo), Telkomsel, dan PT Excelcomindo Pratama. Pada tahun 2000, layanan SMS mulai populer, dan pada tahun 2002, penyedia jaringan telekomunikasi seperti Ericsson dan Alcatel masuk ke Indonesia.

Tahun 2003, era CDMA dimulai dengan hadirnya Esia dan Flexi milik Telkom, yang berdampak pada peningkatan jumlah pengguna seluler karena semakin murahnya tarif layanan dan handset. Pada tahun 2006, Hutchinson masuk ke Indonesia dengan merek 3, disusul oleh Axis pada tahun 2008. Pada era ini, perkembangan telekomunikasi semakin pesat dengan hadirnya berbagai merek smartphone yang memudahkan akses internet dari telepon. Hingga akhir tahun 2011, pengguna layanan seluler di Indonesia telah mencapai lebih dari 240 juta, menurut data dari Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI).

Inilah penjelasan singkat dari Perkembangan Telekomunikasi Di Indonesia. Yuk kenalan lebih jauh dengan program studi S1 Teknik Telekomunikasi dan kunjungi laman website official ITTelkom Jakarta ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *